Maandag 20 Mei 2013

@meilani lutfiati andarini


IBU
Ibu
Tiga huruf namun sangat bermakna dalam hidupku
Ibu
Kau tak bisa di ibaratkan dengan apapun
Ibu
Kau bersusah payah mengandung dan merawatku
Ibu
Kau rela pertaruhkan nyawamu demi aku
Ibu
Tanpa jijit sedikitpun kau bersihkan kotoranku dengan tanganmu
Ibu
Kau rela tidak tidur semalaman demi menidurkanku
Ibu
Kau rela mengikat perut demi memberi jatah makanmu padaku
Betapa besar pengorbananmu ibu
Ibu
Sering aku membuatmu kesal dan marah
Bahkan kau jatuhkan air matamu karna perbuatanku
Namun kau selalu membalas dengan nasehat, yang menurutku itu salah
Betapa durhakanya diriku ibu

Ibu
Ingin aku bahagiakan dirimu
Walaupun itu tak sebanding dengan kasih sayang dan pengorbanan yang kau berikan
Ibu
Izinkan aku mencuci kedua kakimu
Sebagai permintaan maafku padamu
Ridho Allah tergantung ridhomu ibu
 Murka Allah tergantung murkamu ibu
“AKU MENCITAIMU IBU KARNA ALLAH SWT”
“SEPARUH DIRIKU ADALAH DIRIMU IBU”








PERJUANGAN HIDUP
Kerasnya hidup
Menginspirasimu untuk tetap semangat
Terkadang hidup ini harus dilawan
Namun, itulah garis hidup yang ditentukan oleh sang ilahi
Tak bisa mengelak
Hanya bisa bersyukur dengan apa adanya hidup ini
Tempat yang begitu bau dan kotor
Kau rela jelajahi dengan tanganmu yang putih
Sehelai kain yang kau kenakan          
Tak jauh beda dengan apa yang kau cari ditempat itu
Hidup ini sandiwara
Hidup ini penuh perjuangan
Cobaan yang silih berganti
Kau perangi dengan kesabaran
Kecacatan yang kau miliki tak membuat hatimu cacat
Kerapuhanmu yang makin terlihat tak membuat hatimu rapuh
Rasulullah adalah tauladan hidupmu
Rasulullah adalah inspirasi hidupmu
Karena rasulullah juga kau percaya
Hidup ini akan indah pada waktunya.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking